Archive for 2014
Inseminasi buatan adalah proses bantuan reproduksi di mana sperma disuntikkan
dengan kateter ke dalam vagina (intracervical insemination) atau rahim
(intrauterine insemination) pada saat calon ibu mengalami ovulasi.
Proses inseminasi buatan berlangsung singkat dan terasa seperti pemeriksaan
papsmear. Dalam dua minggu, keberadaan janin sudah bisa dicek dengan tes
kehamilan. Bila gagal, prosesnya bisa diulang beberapa kali sampai berhasil.
(Umumnya bila setelah 3-6 siklus tidak juga berhasil, dokter akan
merekomendasikan metode bantuan reproduksi lainnya)
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan–seperti halnya pada proses bayi tabung–calon ibu yang akan menjalani inseminasi buatan dirangsang kesuburannya dengan hormon dan obat-obatan lainnya. Pemberian rangsangan ini dimulai pada awal siklus menstruasi agar pada saat ovulasi indung telur menghasilkan beberapa telur yang matang (dalam keadaan normal, hanya satu telur yang dilepaskan per ovulasi). Sperma yang diinjeksi melalui kateter juga diproses terlebih dahulu agar terseleksi dan terkonsentrasi, sehingga kualitasnya baik dan jumlahnya cukup.
inseminasi buatan itu salah satu teknik reproduksi buatan. reproduksi buatan sendiri mencakup kloning, bayi tabung (fertilisasi in vitro), inseminasi buatan (kawin suntik), pembastaran (perkawinan silang), rekombinasi gen, dan kultur jaringan.
reproduksi buatan dengan cara inseminasi adalah dengan mengambil sperma jantan yang baik (unggul) lalu disuntikkan ke rahim betina. biasanya inseminasi buatan dilakukan pada sapi di peternakan untuk meningkatkan kualitas ternaknya dan menghemat biaya (hanya butuh satu sapi jantan yang unggul). kalau bayi tabung dilakukan untuk mengatasi ketidaksuburan/infertilisasi.
Inseminasi buatan bisa membantu kehamilan bila:
1. Biaya yang sangat mahal karena ketatnya aturan yang harus dipatuhi dan laboratorium yang melaksanakannya juga masih jarang.
2. Jika sperma yang digunakan bukan dari suami sendiri, melainkan dari orang lain, maka akan mengaburkan keturunan dan itu sangat dilarang agama
3. Adanya resiko terjadinya kesalahan yang bisa membuat kegagalan dalam proses inseminasi buatan pada manusia
4. Waktu yang diperlukan untuk tahap persiapan dan pelaksanaan tergolong lama karena harus melalui banyak pemeriksaan, baik secara fisik maupun psikis.
Kedua, proses inseminasi buatan digunakan dalam kasus pasangan laki-laki menderita kelainan keturunan atau genetik. Sperma yang digunakan untuk proses ini dicuci dan diuji untuk setiap gangguan genetik atau ketidakseimbangan. Oleh karena itu, ada kemungkinan lebih rendah dari gangguan seperti yang lulus dari orang tua untuk anak. Inseminasi buatan lebih dekat dengan metode alami reproduksi, dibandingkan dengan metode lain seperti reproduksi dibantu Dalam Vitro Fertilization (IVF). Oleh karena itu, metode ini secara luas diadopsi oleh pasangan.
Ketiga, ketika berbicara tentang tingkat keberhasilan inseminasi buatan, kita kembali menemukan bahwa proses ini memiliki tangan atas antara semua prosedur lainnya. Tingkat keberhasilan inseminasi buatan setinggi 86%. Namun, perlu dicatat bahwa ada beberapa faktor yang terlibat di sama. Demikian pula, ketika membandingkan inseminasi intrauterin intracervical dan inseminasi, ditemukan bahwa tingkat keberhasilan inseminasi intrauterine lebih tinggi, dan setinggi 80%.
Salah satu keuntungan lain dari inseminasi buatan adalah biaya. Jika anda melihat pada biaya inseminasi buatan dan bahwa metode lain, Anda akan menemukan bahwa inseminasi buatan lebih murah. Biaya rata-rata metode lain seperti fertilisasi in vitro (IVF) lebih tinggi dari AI. Kedua, biaya inseminasi intracervical adalah lebih rendah daripada inseminasi intrauterin. Di sisi lain, sebagaimana disebutkan di atas, ada efek samping relatif tidak terkait dengan AI, yang membuatnya lebih menguntungkan.
Pada menyimpulkan di atas, kita dapat menyimpulkan dengan mengatakan bahwa keuntungan dari inseminasi buatan meliputi efektivitas, biaya rendah dan pencegahan gangguan genetik pada tingkat yang lebih besar. Terakhir, perhatikan bahwa ini menulis-up dimaksudkan untuk tujuan informasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut tentang itu, dan juga untuk mengetahui apakah itu akan membantu Anda atau tidak. Berhati-hatilah!
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan–seperti halnya pada proses bayi tabung–calon ibu yang akan menjalani inseminasi buatan dirangsang kesuburannya dengan hormon dan obat-obatan lainnya. Pemberian rangsangan ini dimulai pada awal siklus menstruasi agar pada saat ovulasi indung telur menghasilkan beberapa telur yang matang (dalam keadaan normal, hanya satu telur yang dilepaskan per ovulasi). Sperma yang diinjeksi melalui kateter juga diproses terlebih dahulu agar terseleksi dan terkonsentrasi, sehingga kualitasnya baik dan jumlahnya cukup.
inseminasi buatan itu salah satu teknik reproduksi buatan. reproduksi buatan sendiri mencakup kloning, bayi tabung (fertilisasi in vitro), inseminasi buatan (kawin suntik), pembastaran (perkawinan silang), rekombinasi gen, dan kultur jaringan.
reproduksi buatan dengan cara inseminasi adalah dengan mengambil sperma jantan yang baik (unggul) lalu disuntikkan ke rahim betina. biasanya inseminasi buatan dilakukan pada sapi di peternakan untuk meningkatkan kualitas ternaknya dan menghemat biaya (hanya butuh satu sapi jantan yang unggul). kalau bayi tabung dilakukan untuk mengatasi ketidaksuburan/infertilisasi.
Inseminasi buatan bisa membantu kehamilan bila:
- Istri memiliki alergi sperma
- Suami memiliki jumlah sperma sedikit atau kurang gesit
- Sebab-sebab lain yang tidak dapat diketahui
1. Biaya yang sangat mahal karena ketatnya aturan yang harus dipatuhi dan laboratorium yang melaksanakannya juga masih jarang.
2. Jika sperma yang digunakan bukan dari suami sendiri, melainkan dari orang lain, maka akan mengaburkan keturunan dan itu sangat dilarang agama
3. Adanya resiko terjadinya kesalahan yang bisa membuat kegagalan dalam proses inseminasi buatan pada manusia
4. Waktu yang diperlukan untuk tahap persiapan dan pelaksanaan tergolong lama karena harus melalui banyak pemeriksaan, baik secara fisik maupun psikis.
Keuntungan Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan dapat membantu dalam kasus ketidaksuburan disebabkan karena salah satu alasan yang disebutkan di atas. Oleh karena itu, pertama dan keuntungan utama dari metode ini adalah membantu dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan hamil. Sperma digunakan untuk inseminasi buatan adalah baik diperoleh dari pasangan laki-laki dari perempuan, atau dari sebuah bank sperma. Sebelumnya teknik ini hanya digunakan bagi pasangan untuk memiliki anak, hari ini wanita lajang dan pasangan seks yang sama memilih untuk metode ini untuk punya anak.Kedua, proses inseminasi buatan digunakan dalam kasus pasangan laki-laki menderita kelainan keturunan atau genetik. Sperma yang digunakan untuk proses ini dicuci dan diuji untuk setiap gangguan genetik atau ketidakseimbangan. Oleh karena itu, ada kemungkinan lebih rendah dari gangguan seperti yang lulus dari orang tua untuk anak. Inseminasi buatan lebih dekat dengan metode alami reproduksi, dibandingkan dengan metode lain seperti reproduksi dibantu Dalam Vitro Fertilization (IVF). Oleh karena itu, metode ini secara luas diadopsi oleh pasangan.
Ketiga, ketika berbicara tentang tingkat keberhasilan inseminasi buatan, kita kembali menemukan bahwa proses ini memiliki tangan atas antara semua prosedur lainnya. Tingkat keberhasilan inseminasi buatan setinggi 86%. Namun, perlu dicatat bahwa ada beberapa faktor yang terlibat di sama. Demikian pula, ketika membandingkan inseminasi intrauterin intracervical dan inseminasi, ditemukan bahwa tingkat keberhasilan inseminasi intrauterine lebih tinggi, dan setinggi 80%.
Salah satu keuntungan lain dari inseminasi buatan adalah biaya. Jika anda melihat pada biaya inseminasi buatan dan bahwa metode lain, Anda akan menemukan bahwa inseminasi buatan lebih murah. Biaya rata-rata metode lain seperti fertilisasi in vitro (IVF) lebih tinggi dari AI. Kedua, biaya inseminasi intracervical adalah lebih rendah daripada inseminasi intrauterin. Di sisi lain, sebagaimana disebutkan di atas, ada efek samping relatif tidak terkait dengan AI, yang membuatnya lebih menguntungkan.
Pada menyimpulkan di atas, kita dapat menyimpulkan dengan mengatakan bahwa keuntungan dari inseminasi buatan meliputi efektivitas, biaya rendah dan pencegahan gangguan genetik pada tingkat yang lebih besar. Terakhir, perhatikan bahwa ini menulis-up dimaksudkan untuk tujuan informasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut tentang itu, dan juga untuk mengetahui apakah itu akan membantu Anda atau tidak. Berhati-hatilah!
sejarah pecahnya SH WINONGO dan SH TERATE
=SH TERATE DAN SH WINONGO=-
“Setia-Hati” berdiri tahun 1903 oleh Khi Ngabehi Suro Diwiryo.
Akar permasalaha pemicu pertentangan kedua kubu SHT dan SHW adl
perbedaan ideologi antara Ki Ngabehi Suro Diwiryo dgn Hajar Hardjo
Oetomo(murid eyang Suro).
MENURUT PANDANGAN:
1.Ki Ngabehi Suro Diwiryo
SH bkn tempat wadah perjuangan bangsa untuk pencapaian kmerdekaan,ttpi perkumpulan pencak silat &tdk mmbdakn SARA.
2.Hardjo Oetomo:
-SH adl sarana menggalang persatuan and alat prjuangn pncapaian merdeka.
.:Karena perbedaan tsb Hardjo Utomo mundur dr SH dan ijin kpd Eyang
Suro utk mndirikan SH MUDA,tapi oleh Eyang Suro tidak diberi jawaban
alias tidak direstui.Karena Eyang Suro mengtahui bhw di Pilangbango
diadakn ltihan pencak silat,maka SH MUDA dicap oleh Eyang Suro sbg SH
MERAH/SH KOMUNIS, SHM bersiasat mngbh nma mnjdi SH Pencak Sport
Club(brgulir thn 1922).
Masalah terjadi dgn Belanda krn kt “PENCAK” tsb,akhirnya brgnti lagi mnjdi SH SPORT CLUB.
Thn 1942 atas inisiatip S.Soerengpati(tkoh Indonesia Muda),SH SPORT CLUB berganti mnjadi SH TERATE.
==================
FAKTA::::
Dari sini dapat dilihat bahwa antar SETIA HATI yang didirikan oleh Eyang Suro dengan SH TERATE adalah berbeda..
Mungkin dapt dktakan bermusuhan atau Penghianatan oleh murid ke Guru.
Jikalau ada yang memgatakan bhw Saudara2 SH TERATE adalah cucu atau saudara Eyang Suro, itu tidaklah benar.
Saudara tua sebenarnya adalah SH PANTI dan SH TUNAS MUDA WINONGO.
Hal itu terbukti bahwa Eyang Suro wafat thn 1944,sepeninggal beliau
masih memiliki basis SETIA HATI di desa Winongo dgn murid2 beliau.
Sedangkan tahun 1942 SH Jadi2an Hardjo utomo sudah ada di Pilangbango.
Jadi dlm kurun waktu tsb tlh berdiri 2 perguruan:
1. SH asli Eyang Suro
2. SH pmbrontak Harjo utomo
))HUBUNGAN SH PANTI DENGAN SH TUNAS MUDA WINONGO((
+SH PANTI(sh surodiwiryan) adalah rumah Eyang Suro yg dahulu digunakan
untuk menggembleng ilmu2 SH,Berpusat di daerah Panti,selatan rel kereta
Winongo.
*** Sesepuh SH PANTI bapak KOESNI dan Pengasuh SH TUNAS MUDA bapak RDH
SOEWARNO mengabdi pada Eyang Suro dari thn1939 dan hingga eyang
meninggal, mereka belum dikecer. Akhirnya dikecer oleh murid Eyang Suro
bernama Hadi Soebroto.
Perlu diketahui oleh kadang sh Terate,bahwa BapakRDH Suwarno bukanlah PENDIRI SH Tunas Muda Winongo, melainkan PENGASUH.
MENGAPA BERNAMA SH TUNAS MUDA DAN AKTIF TAHUN 1965?
-SETIA HATI Asli( bukan PSHT) sejak thn 1964 mngalami kemunduran dan tidak begitu aktif.
Dikarenakan berkurangnya pnrimaan murid baru, sebagian saudara SH sudah sepuh,bahkan meninggal.
Dikhwatirkan SH Asli akan mnglmi kpunahan,utk mnghindri hal tersbut,
thn 1965 15 oct Bpk RDH Soewarno mngaktifkn kmbli kegiatan SETIA HATI.
Ini tentunya juga mndapat pngkuan dan persetujuan dari pihak SH
PANTI,dapt dketahui bhwa SH PANTI mngijinkan pemakaian simbolnya pada
SH Winongo ini.
Karena aktif dlm bntuk organisasi dan mndpt ijin notaris, dlm SHWINONGO
disisipkan kata TUNAS MUDA,yang artinya SH yang akan bersinar kembali.
SH PANTI hingga sekarang masih ada dan seluruh organisasi penerimaan
anggota,acara Suran Agung dan halal bihalal ditangguhkan kepada SETIA
HATI TUNAS MUDA WINONGO MADIUN.
MENGAPA DALAM PENERIMAA SH TUNAS MUDA HARUS DILAKUKAN PENGESAHAN TERLEBI DAHULU??
-Dengan disahkan,seseorang akan resmi mnjdi Warga. Ilmu2 SH boleh
diketahui hanya oleh warga dan dilarang mngjrkan kpd yg bkn warga.
Untuk pelajaran tngkt lnjut baik itu akan diikuti atau tdk oleh seorang
warga,itu mrpkn ksdaran dr warga tsb. Karena SH tidak ada paksaan.
APA SEBAB ANGGOTA SH WINONGO TIDAK BEGITU BESAR DAN SEPOPULER SH TERATE?
-Hal ini karena siapapun yang akan menjadi warga SH TUNASMUDA WINONGO,
maka diwajibkan untuk langung datang ke pusat d Madiun dan dikecer
langsung, SH TUNAS MUDA tidak membuka cabang dimanapun.
Sejarah dan Perjalanan Persaudaraan setia hati winongo
Latar Belakang Pemisahan Beberapa
Murid Tertua Dari Persaudaraan Setia Hati tunas muda Winongo Madiun.
Persaudaraan Setia Hati didirikan oleh Ki
Ngabehi Soerodiwirjo pada th.1903 dikota Surabaya, setelah beliau pulang dari
perantauannya menuntut ilmu ke Jawa Barat, Bengkulu, Sumatra Barat dan Aceh.
Semula namanya bukan Setia Hati akan tetapi
‘Sedulur Tunggal Kecer’ dengan permainan pencaknya dinamakan ‘Joyo Gendilo
Cipto Mulyo’. Tentang riwayat lengkap pendiri telah kami ceriterakan pada buku
peringatan yang lain.
a. Pada Th.1914 beliau mendapat surat dari saudara ‘Tunggal Kecer’ di Surabaya untuk dicarikan kerja pada Jawatan Kereta Api di Kalimas ( Mulai th.1912 beliau berada di Tegal ). Kerja setahun di Kalimas Surabaya, beliau dipindahkan kerja di Madiun yaitu di Bengkel Kereta Api Madiun.
Dikota Madiun ini Ki Ngabehi Soerodiwiryo tidak tinggal diam, beliau mengajar pencak silat dengan nama sama ‘sedulur tunggal kecer’.
b. Pada Th.1917 Saudara saudara pegawai KA dari bengkel KA dan pegawai Topografi Madiun juga minta pelajaran ‘pencak silat’ dan atas kesepakatan bersama seluruh kadang STK beliau mengganti nama persaudaraan menjadi Persaudaraan Setia Hati.
Setelah perubahan nama ini Persaudaan dikenal dengan nama SH Winongo disebabkan Ki Ngabehi Soerodiwirjo bertempat tinggal didesa Winongo Madiun.
Persaudaraan Setia Hati ( SH Winongo ) memang mendapatkan hati di masyarakat waktu itu, namun kurang dapat berkembang.
Ini semua disebabkan karena persaudaraan bersifat ‘paguyuban’ yang terlihat di SH Winongo, jadi bukan merupakan ‘organisasi persaudaraan’. Juga didalam Persaudaraan SH Winongo dikehendaki ‘Sang Juru Kecer Tunggal’ yang melaksanakan tugas pengeceran para warga baru.
Ki Ngabehi Soerodiwiryo merupakan ‘Central Figur’ dari SH Winongo, sedangkan pada saat itu telah ada beberapa siswa tertua yang telah menerima ‘Ilmu Setia Hati’ sampai dengan tataran 3e trap (tingkat-3).
Dan yang terutama lagi didalam kenyataan para saudara yang berlatih di SH Winongo waktu itu hanya terdiri dari para bangsawan dan para Pangreh Projo (pegawai pemerintah pada jamannya), sehingga rakyat jelata yang kurang mampu sukar dapat menjadi warga dari SH Winongo.
Beberapa saudara tertua dari SH Winongo yang sudah menamatkan pelajarannya dari Ki Ngabehi Soerodiwirjo, antara lain Bapak Moenandar Hardjowijoto dari Ngrambe Ngawi dan Bapak Hardjo Oetomo dari desa Pilangbango Madiun.
Beliau-beliau tersebut mempunyai pandangan yang lain tentang arti persaudaraan didalam masyarakat, dimana beliau beliau tersebut mempunyai ‘jiwa kebangsaan’ dan rasa patriotisme yang tinggi terhadap penderitaan rakyat ditengah tengah penindasan dan kesewenang wenangan penjajah Belanda saat itu.
Jiwa Patriotisme yang tinggi ini ditunjukkan Bpk.Hardjo Oetomo dengan bantuan teman temannya dari desa Pilangbango Madiun, dengan penuh rasa keberanian menghadang rangkaian kereta api yang lewat membawa tentara Belanda ataupun mengangkut perbekalan militer Belanda dari satu kota kekota lain.
Rangkaian Kereta Api itu dilempari dengan batu batu besar yang mengakibatkan kerusakan dan kepanikan dari pihak penjajah Belanda waktu itu. Kejadian tersebut berulang ulang terjadi sampai akhirnya Bapak Hardjo Oetomo tertangkap PID Belanda dan mendapatkan vonis hukuman kurungan di penjara Cipinang Jakarta selama 8 tahun.
Jiwa Patriotis yang lain juga ditunjukkan Bapak Moenandar Hardjowiyoto dari desa Ngrambe yang mana beliau merasa tidak puas terhadap cara Ki Ngabehi Soerodiwirjo menegakkan aturan persaudaraan di kalangan warga SH Winongo, dimana anggota terbanyak yang bisa masuk sebagai warga hanya dari kalangan ningrat dan pegawai pangreh projo saja.
Klimak dari rasa ketidak puasan ini diperlihatkan sewaktu Ki Ngabehi Soerodiwirjo melatih Sinyo Belanda dan sudah sampai jurus ke-20 tingkat-1. Oleh Ki Ngabehi Soerodiwirjo menyuruh Bapak Moenandar untuk menemani ‘sambung persaudaraan’ dan ternyata oleh Bpk Moenandar, Sinyo Belanda itu dihajar sampai pingsan sehingga menimbulkan kemarahan yang amat sangat dari Ki Ngabehi Soerodiwirjo.
c. Tahun 1932 Bapak Moenandar Hardjowijoto beserta beberapa saudara dari SH memohon idzin ( palilah ) dari Ouweheer Ki Ngabehi Soerodiwirjo untuk mendirikan Persaudaraan Setia Hati yang menggunakan Organisasi sebagai sarana mengatur rumah-tangga, yang pada dasarnya Ki Ngabehi Soerodiwirjo nglegani mengijinkan nya , beliau berjanji akan datang pada Pertemuan –1 Saudara Warga Setya Hati ( SH ) tanggal22 Mei 1932 di Semarang.
Beliau tidak dapat datang pada ‘musyawarah’ di Semarang pada waktu itu karena pergi ke Surabaya dan menimbulkan kekecewaan para saudara SH yang datang, akhirnya diputuskan secara aklamasi dalam musyawarah, berdirinya Pengurus Besar Setia Hati Organisasi ( SHO ) dan Bapak Moenandar Hardjowijoto sebagai ‘Ketua’ nya, dengan tidak berminat mengganggu SH Winongo dibawah kepemimpinan Ki Ngabehi Soerodiwirjo, dengan kata lain ‘berpisah tetapi satu tujuan’.
Dan di dalam kenyataannnya Bpk. Moenandar Hardjowijoto memang sudah di- ijinkan dan di restui Ki Ngabehi Soerodiwirjo untuk berdiri sendiri menjadi Juru Kecer dan memisahkan diri dari SH Winongo.
PENCAK ORGANISASI BOJONEGORO
SEJARAH BERDIRINYA PENCAK ORGANISASI
"M A C A N P U T I H"
BOJONEGORO
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
BAPAK MAYJEN IMAM SOEDJA"I (PENDEKAR SETIA HATI) ADALAH SAHABAT KARIB DARI
EYANG
TJOKRO HARSONO(PENDEKAR CIMANDE MACAN PUTIH) BELIAU BERDUA ADALAH TOKOH
PEJUANG PERGERAKAN DI JAMAN PENJAJAHAN BELANDA.YANG BERSEPAKAT
MEMBEKALI PEMUDA INDONESIA DENGAN ILMU BELADIRI PENCAK SILAT UNTUK
MENGUSIR PENJAJAH PADA WAKTU ITU.
PENCAK
ORGANISASI DIDIRIKAN BELIAU PADA TANGGAL 1 AGUSTUS 1927 DI
BOJONEGORO(BERDASARKAN DOKUMEN P.O. BOJONEGORO). ADA DUA TEMPAT SEJARAH
BERDIRINYA YAITU DI BOJONEGORO DAN DI LUMAJANG.
BELIAU BERDUA SEPAKAT KEMANAPUN MENGEMBANGKAN DAN MENDIRIKAN SILAT DENGAN NAMA PENCAK ORGANISASI.
SEHINGGA SAMPAI SAAT SEKARANG INI NAMA PENCAK ORGANISASI MASIH BISA DILIHAT PERKEMBANGANNYA.
Pencak Organisasi Bojonegoro
Didirikan pada 1 Agustus 1927
Di Karsidenan Bojonegoro dan di Lumajang.
Sejarah
Berdirinya Pentjak Organisatie oleh : Eyang Tjokro Harsono (atau
sebagai Patih Residen dan Orator di Karsidenan Bojonegoro th 1927)
dan : Bapak Mayjen Imam Soedjai (Vander Wijk) dari Lumajang . Serta bersama Tokoh-tokoh pergerakan Nasional yaitu :
Abi
Kisno atau disebut juga (Ir.Soekarno)- HOS.Tjokro Aminoto atau disebut
juga ( Guru Bangsa)- Douwes Dekker atau disebut juga (Dr.Setia Budi) -
Ki Hajar Dewantara.
...
...
Beliau semua adalah Tokoh Pergerakan Bangsa Indonesia. pada masa penjajahan Belanda.
Dalam
masa pendidikannya di Jogyakarta Eyang Arief Soeradi atau disebut juga
EyangTjokro Harsono adalah murid kesayangan atau anak emas dari Bapak
HOS. Tjokro Aminoto sehingga nama Tjokro Harsono adalah hadiah Pemberian
dari Bapak HOS Tjokro Aminoto sebagai pengakuan atas Keluarga sendiri
dari Krabat "Tjokro".
Eyang
Arief Soeradi Tjokro Harsono adalah pendekar silat Cimande Macan Putih
bersahabat dengan Bapak Imam Soedjai Pendekar silat dari Setia Hati yang
juga berpangkat Mayor Jendral pada masa itu yang juga disebut Vander
Wijk Indonesia. Karena / atau setingkat dengan Jendral Belanda sehingga
dalam masa itu Belanda menyebutnya dengan Vander Wijk Insdonesia.
Bagaimana asal mula nama Pentjak Organisatie dicetuskan atau ditemukan dan disepakati ....?
Mari kita simak percakapan dari Beliau berdua..........begini kisahnya...............................
Dari
hasil rembukan dan tukar kaweruh antara Eyang A.S Tjokro Harsono dan
Bapak Imam Soedjai maka beliau berdua sepakat menggabungkan ilmu
silatnya dengan nama jurus-jurus P.O. (Pentjak Organisatie ) " begini
mas Imam ayo kita gabungkan ilmu silat kita samean dengan jurus-jurus
Setia Hati dan saya dengan jurus-jurus Cimande Macan Putih ,dan
jurus-jurus ini kita namakan Jurus P.O yaitu Jurus Pentjak Organisatie .
Dan mari kita
sepakati
bahwa kemanapun kita kan menggunakan nama Pentjak Organisatie samean di
Wilayah timur ( Lumajang ) dan saya di wilayah barat ( Bojonegoro)".
Setelah itu P.O berdiri dan berkembang di Lumajang dan di Bojonegoro dan
diseluruh wilayah N.KR.I.
Di
ULTAH P.O yang ke-85 Th sekarang ini, semoga kita tetap mampu berjuang
dan mengembangkan misi P.O. hingga pada puncak Kejayaan. Salam erat
persaudaraan P.O.
Mari
kita bacakan Suratul Al-fatekhah , yang pahalanya kita tujukan kepada
beliau berdua sebagai tanda hormat dan sebagai ucapan terimakasih bahwa
Ilmu-2 beliau sampai kepada kita dengan manfaat yang baik.
Kehadirat Beliau berdua Eyang A.S. Tjokro Harsono dan Bapak Imam Soedjai ... Al-Fatekhah.
PERINGATAN SATOE TAHOEN BERDIRINYA PENTJAK ORGANISATIE (1 AGUSTUST 1927 - 1 AGUSTUST 1928 )
SEJARAH PSHT
Manusia dapat dihancurkanManusia dapat dimatikan
akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan
selama manusia itu setia pada hatinya
atau ber-SH pada dirinya sendiri
Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate itu ternyata sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan PSHT sebagai sebuah organisasi yang berpangkal pada “persaudaraan” yang kekal dan abadi.
Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.
Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini – red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.
Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda – karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.
Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.
Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan “Harta Jaya” semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.
Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.
Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama “Djojo Gendilo Cipto Mulyo”.
Masuk Sarikat Islam.
Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau – Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata “Pencak” hingga tinggal “SH Sport Club”. Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.
Ditangkap Belanda.
Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.
Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.
Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi “SH Terate”. Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.
Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus “Perguruan Pencak Silat” dirubah menjadi organisasi “Persaudaraan Setia Hati Terate”. Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai “Pahlawan Perintis Kemerdekaan” atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.
Aliran dan perguruan di Indonesia
- Silat Cimande - Merupakan suatu aliran pencak silat tertua yang banyak dari gerakannya "diadopsi" oleh berbagai perguruan silat di Indonesia.
- IKS.PI(Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia) KERA SAKTI - didirikan oleh R.Totong Kiemdarto di kota madiun jl.merpati no.45 pada tahun 1980, merupakan aliran tenaga dalam,dan perpaduan dari silat di nusantara dan KUNG FU.[rujukan?]
- Pencak Silat Nahdlatul Ulama PAGAR NUSA - Merupakan badan otonom dibawah naungan Nahdlatul Ulama yang menampung berbagai perguruan dan aliran pencak silat di kalangan Nahdliyin. Gabungan dari berbagai aliran dan perguruan seperti Perguruan Cimande, GASMI(Gerakan Aksi Silat Muslim Indonesia), GASPI, Padepokan Saperti, Jawara Pencak Club, Perguruan Seni Pencak Silat Hizbullah(Malang), Batara dan lain-lain.[rujukan?]
- Silat Persinas Asad - Perguruan Persinas Asad yang religius ini banyak mencetak pesilat internasional. sudah banyak atlet atlet persinas asad yang mengikuti World Art Championship.
- Silat Kijang Berantai - didirikan oleh Hj. Djuhardi dari kampung dagang kabupateen sambas.[rujukan?]
- HASDI (Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia) - didirikan oleh Bapak RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur, merupakan perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan lugas.
- PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate)didirikan oleh Ki Hajar Harjo Utomo di Desa Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Madiun pada tahun 1922, merupakan perguruan silat yang mengajarkan kesetiaan pada hati sanubari sendiri yang bersandarkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Perguruan ini mengutamakan persaudaraan dan berbentuk sebuah organisasi. Website resminya di http://www.shterate.com
- Silat Perisai Diri – teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling dikenal dan banyak anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
- Silat Riksa Budi Kiwari- Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih muda,namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat Nasional maupun Internasional.
- Silat Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria - organisasi pencak silat bernafaskan agama Katolik, didirikan oleh 7 dewan pendiri, termasuk Rm. Hadi,Pr. dan Rm. Sandharma Akbar,Pr.
- Pencak Silat Siwah - aliran silat asli yang berasal dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam yang memadukan empat aliran asli Aceh yaitu dari 1.Peureulak ,2. Aceh Besar (Keudee Bing - Lhok Nga), 3. Pasee, 4. Pidie)
- Silat Merpati Putih - perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako)
- Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah - organisasi pencak silat yang menjadi wadah pendekar-pendekar yang berada di lingkungan Muhammadiyah
- Silat Zulfikari – ajaran bela diri dari Qadiri Rifai Tariqa
- Silat GERANA (Gerak Raga Buana)Berasal dari Bandung yg didirikan Oleh 3 orang pendiri yakni Ujang Tohari S.Pd,Yuliandi P dan Oga N.I,,PS.GERANA Pencak Silat yang mengacu pada Gerak Seni Serta Kaidah Pencak Silat dengan perpaduan Pernafasan Murni yg di olah dari dalam tubuh manusia melalui proses rileksasi dan Konsentrasi.
- Pukulan Bongkot – suatu aliran silat
- Pencak Silat Sharaf (Silat Mubai) - Merupakan aliran silat modern yang benar-benar agresif. Menekankan pengajaran pada pertarungan tangan kosong, pisau, bagaimana cara mengatasi senjata api dan gulat.
- Silat Hikmatul Iman Indonesia - perguruan beladiri yang didirikan oleh Dicky Zainal Arifin. Merupakan aliran silat tersendiri tanpa pengaruh dari aliran manapun.
- Silat Elang Putih - perguruan beladiri yang bertempat di Bogor). Merupakan aliran silat yang terdiri dari gabungan pencak silat aliran di Jawa Barat.
- Pusaka Sakti Mataram Lakutama PPS Inti Ombak - perguruan pencak silat yang mengaju pada zaman mataram jogja dan bercampur dengan aliran madura berkembang dengan tujuan pelestarian budaya bangsa.
- Pencak Silat Pertempuran – aliran silat yang terdiri dari gabungan beberapa aliran, terutama Pencak Silat Pamur dan Silat Sterlak. Pengaruh silat Indo-Melayu lainnya termasuk: Seni Bela Diri Silat Jati Wisesa dan Raja Monyet Silat
- Pencak Silat Gerakan Suci – merupakan pengembangan dari Pencak Silat Mande Muda
- Pencak Silat Tri Bela - merupakan gabungan dari tiga aliran Pencak Silat, IPSI, dan dua aliran tradisional. Tri Bela adalah perguruan pencak silat olah raga dan kesehatan yang merupakan sebuah unit kegiatan di IKIP Padang (Fakultas Pendidikan Olah Raga)
- Pencak Silat Maung Lugay - merupakan perguruaan yang berasal dari Jakarta Utara tepatnya di kampung Rawa Badak, yang bercabang di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Perguruan Maung Lugay didirikan oleh Usman Wijaya dan Ashari.
- Pencak silat BINTANG SUCI - aliran beladiri yg terdiri dari gabungan 5 aliran pencak silat
- Pencak Silat Rangjat - Persaudaraan Seni Beladiri Pencak Silat Inti Daya Padepokan Ranggah Jati
Bali
- Silat Bakti Negara - dirintis oleh antara lain pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31 Januari 1955 oleh para pendekar Bali yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar Ida Bagus Oka Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai Tokir, Pendekar Anak Agung Meranggi, dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra. Perguruan ini cukup berprestasi di ajang silat nasional dengan melahirkan atlet-atlet juara. Selain muatan lokal, banyak dipengaruhi aliran Cikaret dan Cikalong.
- Silat Kerta Wisesa - dalam perguruan ini kembangan atau seni pencak lebih mendapat porsi dibandingkan dengan dalam perguruan Bakti Negara.
- Silat Seruling Dewata - ilmu silat dari desa Kerambitan-Tabanan yang konon sudah ada sebelum datangnya agama Hindu. Silat ini diperkenalkan kembali oleh Drs.I Ketut Nantra pada tahun 1980-an. Jurus-jurus yang dimilkinya antara lain: Harimau, Ular, Putri Bungsu, Tali Rasa.
- Silat Gobleg - ilmu silat dari Bali Utara, tepatnya Desa Gobleg yang terletak dekat Danau Tamblingan. Dan mungkin inilah satu-satunya desa di Bali atau di Indonesia di mana nama desanya di ambil dari nama tokoh silat. Gobleg adalah nama dari pendekar dan guru Silat terkemuka.Sedikit melenceng dari topik; di perbatasan kabupaten Gianyar dan Bangli ada juga desa yang bernama Siladan, menurut hikayat ini pula berasal dari kata silat. Di perbatasan itu dulu para prajurit dari Bangli dan Gianyar saling tantang dan adu tanding dengan jurus-jurus silat.
- Silat Sitembak - ilmu silat yang berkembang di Bali Utara, namun berakar dari silat Sunda
- Mepantigan - Mepantigan adalah olah raga beladiri bantingan dan kuncian tradisi Bali yang diiringi gegambuhan atau gamelan yang dirintis Putu Witsen Widjaya di awal milenium ini namun bersumberkan pada ilmu silat Bali.
- Silat Abusuja - merupakan ilmu silat dengan tangan kosong, mempelajari tehnik tenaga dalam serta berbagai tehnik penyembuhan. Mempeljari tehnik bertahan dari serangan jarak jauh maupun dekat.
Betawi
- Silat Cingkrik - salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan. Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia
- Silat Silau Macan - salah satu silat Betawi yang berasal dari Condet, Jakarta Timur. Tokohnya yang terkenal adalah Entong Gendut, pahlawan Betawi yang melakukan pemberontakan Villa Nova yang terkenal pada tahun melawan pemerintah Belanda.
- Silat Sabeni - silat Betawi, berasal dari daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anak dari Babe Sabeni bin Chanam (pendiri aliran Sabeni) adalah Babe Ali Sabeni yang juga seniman sambrah, kesenian betawi. Anak dari Babe Ali Sabeni yaitu Zulbachtiar Sabeni (cucu Babe Sabeni bin Chanam) saat ini merupakan pewaris utama ilmu silat aliran Sabeni yang terus dilestarikan hingga kini (www.sahabatsilat.com). Aliran ini terus berkembangan dan memberi warna pada aliran silat lainnya di Betawi yang juga dikuasai oleh Bapak Syuaeb, atau lebih dikenal dengan nama Bang Aeb. Di Jakarta, selain Bang Zulbachtiar yang merupakan cucu sabeni yang terus melatihkan aliran Sabeni di Tenabang, juga dikembangkan oleh banyak pihak termasuk yayasan TIMA (Traditional Indonesian Martial Arts) yang didirikan dan dikembangkan oleh Adhika Aria Wijaya (yang juga penerus dari Bang Aeb), Raditya Raga Wijaya (adik dari Adhika), dan Seniman Wijaya (ayah dari Adhika dan Radi).
- Silat Tiga Berantai - berasal dari permainan silat tokoh sejarah Jakarta, Pangeran Jayakarta. Didirikan oleh H. Achmad Bunawar (H.Mamak). menggabungkan banyak aliran tradisonal lainnya
- Silat Gerak Saka - kata Saka diambila dari bahasa Sunda, 'Sakadaekna' yang berarti sekenanya. Aliran yang satu ini memang mengutamakan efektivitas dan kesederhanaan gerak sebagai filosofi pertarungannya. Merupakan pengembangan dari aliran silat tradisional Sunda, Gerak Gulung Budidaya. Dibawa ke Jakarta oleh Raden Widarma (Oom Wid). Murid Oom Wid, Muhammad Syafi'i yang akrab Bang Pi'i lantas mendirikan perguruan ini.
- Silat Gerak Rasa Sanalika adalah salah satu aliran silat sunda yang di dirikan oleh sesepuh silat betawi H Nur Ali Akbar (Babe Nunung) aliran silat ini memadukan gerak saka, gerak per dan gerak sepulah dengan pondasi utama tetap pada gerak saka. Disamping itu aliran ini juga memadukan dengan maen pukul betawi
- Silat Paseban - namanya diambil dari daerah Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. M. Soleh adalah pendiri aliran ini.
- Silat cimacan adalah salah satu silat aliran betawi yang berasal dari banten dan dikembangkan di daerah karang tengah lebak, lebak bulus, jakarta selatan. Guru besar silat cimacan adalah Drs. Ahmad Ramli Topan dan sampai sekarang masih terus exis.Ciri khas perguruan silat cimacan adalah jurus-jurus macan.
- Silat Si Kilat - aliran silat ini sesuai namanya mengandalkan gerakan serang yang sangat cepat oleh tangan
- Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga berenang (Kera Sakti / Naga Ngerem )- aliran silat dari Kwitang dibawa oleh Si Gondrong Jagoan Kwitang
- Silat Si Bunder / Naga Nyebrang - Yang terus dilestarikan oleh Muhammad Nur (Babe Nung)
- Silat Gombel - aliran silat yang tergolong silat tertua di Betawi
- Silat Gelamak - aliran silat Betawi. Nama silat ini diambil dari nama Kong Gelamak tokoh Betawi kelahiran Senayan.
- Silat Beksi - perguruan ini banyak di daerah Jakarta Selatan (Kp Sawah Petukangan dan Kota Tangerang daerah Kereo Pisangan Ciledug). Nama Beksi konon berasal dari bahasa Cina, Bie Sie. Bie artinya pertahanan dan Sie artinya empat, maknanya pertahanan empat penjuru.
Jawa Barat
- Silat Cimande - bersama dengan Sera (aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat yang didirikan Embah Kahir di akhir 1700-an di Jawa Barat. Seni ini tetap ada di beberapa desa yang ada di Sungai Cimande, termasuk desa Tarik Kolot. Kini ada lebih dari 300 variasi Cimande, termasuk yang ada di Betawi. Si Pitung juga dianggap mempelajari aliran ini.
- Silat Cikalong - aliran pencak silat dari Cianjur dengan tokoh pendirinya H. Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal pada tahun 1908. Tersebar di seluruh daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa aliran silat di Jawa Barat dan sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po Cikalong, jurus Cikalong diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti Perguruan Silat Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.
- Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
- Silat Riksa Budi Kiwari - Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih muda, namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
- Silat Serak, Sera, Syera adalah salah satu aliran silat yang dikembangkan oleh KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah turunan dari Silat Cimande.
- Silat Depokan, aliran ini berasal dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini ada hubungannya dengan Cimande dan Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.
- Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat, didirikan oleh Abah Andadinata, merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.
- Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Nasional - Perguruan Silat yang merupakan hasil penggabungan Lima aliran Silat Buhun dan berpusat di Bogor, Pendiri Perguruan Padjadjaran Nasional ialah Bapak TB. Mochamad Sidik Sakabrata. Perguruan ini mempunyai cabang di berbagai daerah di Indonesia hingga ke Mancanegara, di antaranya negeri Belanda, yang diketuai oleh Mr. Eric Bovelander.
- Silat Binasatria - Perguruan ini terdapat di Cibinong. Tepatnya di MAN CIBINONG. Perguruan ini berdiri pada tahun 1994. Di kembangkan oleh guru besarnya yaitu Bpk. Zaenudin.
Jawa Tengah dan Yogyakarta
- Padepokan RangJat (Ranggah Jati) Persaudaraan Seni Beladiri Pencak Silat Inti Daya Padepokan Ranggah Jati. Didirikan di Yogyakarta tahun 2012 februari 21, oleh Dwi Warsanto B.N., S.Pd. Kor. http://www.rangjat.blogspot.com / http://www.youtube.com/watch?v=_K6tFH4dmKI. Perguruan ini sebelumnya sudah di matangkan dari tahun 2004 di mulai dengan nama Psifisionergi hingga RangJat (Ranggah Jati) sekarang 2012, http://www.psijogja.blogspot.com. Gabung facebook http://id-id.facebook.com/people/Dwi-Warsanto-B/1242051786. Di dalam Padepokan RangJat menerapkan, seni ilmu beladiri berlapis, dengan konsep beladiri berdasar kekuatan dan kecepatan atau inti daya atau power.
- Persilatan Ragajati berpusat di Banjarnegara, Jawa Tengah, didirikan tanggal 6 Agustus 1976 oleh (Alm.) Guru Besar Soeharno Soeroatmodjo. Saat ini Guru Besar Persilatan Ragajati dijabat oleh Agus Hirawan Suro Adi Wijoyo (Mas Agus), yang merupakan putra dari Guru Besar terdahulu.
- Persatuan Hati (PH) didirikan oleh RM Mangku Pujono (Guru Besar) dan dibantu oleh para sesepuh lainnya di Yogyakarta pada tahun 1927, ini merupakan kelanjutan dari perkumpulan "Be United" tahun 1921.
- Silat Perpi Harimurti - berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Eyang Sukowinadi yang berguru pada Gusti Harimurti
- Silat PPS Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih - salah satu perguruan dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Berasal dari Yogyakarta.
- Tapak Suci - perguruan silat di bawah ormas Muhammadiyah. Pendirinya berasal dari Banjarnegara dan berkembang di kawasan Kauman, Yogyakarta
- Pusaka Sakti Mataram Lakutama - perguruan silat yang berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Ki Poleng Sudamala
- Perguruan Pencak Silat Cepedi (Cepat Pembelaan Diri) - didirikan pada tanggal 17 September 1922 di daerah Dagen kawasan Malioboro barat, oleh Eyang Citra Mangkunagara.
- Perguruan Beladiri Sinar Perak - merupakan suatu organisasi kekeluargaan beladiri yang secara resmi berdiri pada tanggal 24 Desember 1990.
- Perguruan Beladiri Garuda Nusantara - didirikan oleh Bapak K.H. Muhammad Thoyyib Sumarko S.Pd. pada tahun 1996. tergolong muda, namun sudah mulai ikut andil dalam keuaraan tingkat jawa tengan maupun Nasional
- PS Garuda Jisai - Perguruan yg berasal dari Yogyakarta yang di dirikan Oleh FX.Sukirdjo sejak tahun 4 Agustus 1970 Yang beraliran Rasional Dan Religius dan Berazaskan Atas Cipta,Rasa dan karsa[rujukan?]
Jawa Timur dan Madura
- Pencak Silat dan Tenaga Dalam "SUNAN KALIJAGA" , Yang Di dirikan oleh Bapak Bayu Kurniawan tahun pada 1993 di Surabaya , Jawa Timur .
- Persaudaraan Setia Hati (SH), diturunkan dari Persaudaraan Sedulur Tunggal Kecer yg didirikan oleh Ki Ngabehi Suro Diwiryo dan menurunkan banyak perguruan silat seperti: PSHT, SH Winongo, SH Putih. Pusat perguruan ini berdomisili di Madiun, Jawa Timur.
- PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) didirikan oleh Ki Hajar Harjo Utomo tahun 1922 di Pilangbango, Madiun. Perguruan ini berbentuk organisasi dan lebih menekankan pada rasa persaudaraan. Perguruan ini mempunyai anggota yang sudah menyebar keseluruh penjuru nusantara, bahkan sampai keluar negeri di antaranya Malaysia, Singapura, Belanda, Mesir dan Rusia.
- Gubug Ramaja (PPSGR) adalah perguruan pencak silat yang berpusat di Ngawi, Jawa Timur. Perguruan ini adalah penerus perguruan pencak silat "Tabib Ketimuran Gubug" yang didirikan oleh alm. R. Koeshartoyo pada tahun 1935 di desa Ketanggi, Ngawi, Jawa Timur.
- HASDI (Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia) yang didirikan oleh Bapak RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur. Merupakan perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan lugas.
- Silat Bawean - silat dari Pulau Bawean, Jawa Timur. Silat Bawean atau orang Bawean menyebutnya pokolan[1], merupakan salah satu aliran dari pencak silat yang merupakan permainan beladiri dan juga sebagai hiburan.
- Pencak Silat Cempaka Putih (PSCP) - sebelumnya bernama Silat Mardi Anoraga Sakti, didirikan oleh Eyang Mursid. Tahun 1964 menjadi Pencak Silat Cempaka Putih yang didirikan oleh Eyang Wagiman (anak Eyang Mursid), yang juga terkenal dengan silat hadirannya. PSCP berdiri di kecamatan Panekan, Magetan, dan mempunyai anggota di seluruh Indonesia serta luar negeri.
- Keluarga Persilatan Ki Ageng Pandan Alas, didirikan di kecamatan kare Madiun Oleh bapak Koestari Adi andaya (seorang purnawirawan TNI-AU AURI) pada tanggal 10 Nopember 1972 yang bernaung di bawah IPSI. Persilatan ini mengajarkan warga dan siswanya menjadi tangan-tangan penyelamat, menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain dalam tafsir yang sangat luas serta berpegang teguh pada “Hablum Minalloh Wa Hablum Minannas”.[2]
- Persatuan Hati (PH) di Ponorogo, Jawa Timur, yang didirikan oleh Mbah Trimo
- Perguruan Pencak Silat NH Perkasya (Nurul Huda Pertahanan Dua Kalimat Syahadat) yang berpusat di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng kabupaten Jombang Jawa Timur. Perguruan Silat yang didirikan oleh Bapak Lamro Asyhari pada 2 November 1982 (menurut AD/ART) ini beraliran YUKASI (Yudo, Karate, Pencak Silat). Selain itu juga diajarkan kemampuan mental spiritual, wawasan keislaman,wawasan kenegaraan, kepemimpinan , menejemen keorganisasian, dan akidah islaamiyah untuk bekal materi dakwah. Sebagian besar Dewan Pendekar NH Perkasya sendiri juga yang mempelopori berdirinya Pagar Nusa pada waktu itu.
- Pagar Nusa (PN) di kediri jawa timur, yang didirikan oleh Gusmaksum. Merupakan persatuan dari berbagai pencak silat yang bernafaskan agama islam NU
- Silat Cobra, pusat perguruan berada di Pamekasan, Pulau Madura, yang didirikan oleh Pak Arif Budiman. Perguruan ini telah berkembang ke seluruh Indonesia, salah satunya di Pontianak.
- Persaudaraan Rasa Tunggal, Pencak Silat dan Tenaga Dalam. Didirikan oleh RM. Sutadi Rakhanta pada tahun 1972 berpusat di Kota Madiun Jawa TImur. Menekankan pada prinsip budi luhur dan mencari ridho dan keslamatan dari Allah SWT. Saat ini mempunyai Anggota dan Warga di seluruh Indonesia.
- Perguruan Ilmu Seni Bela Keselamatan Syiar Islam (SI) di Tuban, Lamongan dan sekitarnya, didirikan oleh K. H. Ahmad Muzaini. Perguruan ini merupakan persatuan dari berbagai perguruan yang bernafaskan ajaran agama islam.
- Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti didirikan oleh Bapak R.Totong Kiemdarto pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kel. Nambangan Lor, Kec Mangunharjo, Kodya Madiun. Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS.PI. yang artinya adalah Ikatan Keluarga Silat "Putera Indonesia" tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti" dibelakangnya, sebab masyarakat maupun murid murid perguruan lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS.PI. Kera Sakti.
- PPS Bintang Surya,Surabaya didirikan oleh R.Pandji ( cucu Sunan Gunung Jati ) di Surabaya pada tahun 14 Desember 1973.PPS Bintang Surya adalah salah satu Perguruan Pencak Silat yang murni warisan dari leluhur Bangsa Indonesia, bersumberkan dari ilmu Syeh Syarif Hidayatullah, yang bergelar Sunan Gunung Jati, Cirebon, yang merupakan salah satu dari Wali Songo yang termahsyur.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal dilingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar tahun 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulai mengembangkan ajaran perguruan dibeberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain tidak saja diwilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar bahkan sampai keluar pulau Jawa. PPS Bintang SUrya
Kalimantan
- Bersilat - silat dari Kalimantan
- Kuntau Banjar,Sendeng Banjar,Sendeng Belalang,Bang'koe(silat monyet) dari Kalimantan Selatan
- Kuntau Kutai,Kuntau Kilan dari Kalimantan Timur
- Cuyusika Bangau Putih - perguruan silat yang menggabungkan 4 jenis aliran beladiri. Lahir di Banten, berdiri di Banyuwangi dan berkembang di Pontianak Kalimantan Barat oleh Muchsiono Hadi Saputra.(Red.H.E.Hrp)
- Pencak Silat Setia Budhi, Pencak silat ini merupakan pencak silat yang bersenandung Jihad fi Sabilillah, pencak Ini di dirikan oleh beliau Bapak Soekarman
- Perguruan IKS.PI Kera sakti di beberapa cabang / kabupaten dan kota antara lai. kalimantan timur ( samarinda,Balikpapan,Tenggarong,Penajam Paser Utara/PPU, gerogot,ITCI,Dong hwa,Bontang,Sangata,sangkulirang,berau,tarakan dll )Kalimatan selatan; kota baru,banjarmasin, Tanjung,Batu Licin dll. Kalimatan Tengah; Palangkaraya, sampit, Pangkalanbun, dll di Kalimantan Barat; spr di ketapang,pontianak dll
- PSOB Taruna Bhakti, Kalsel-Tim.
Minangkabau
Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam; Seorang Guru Besar Silat Harimau Minangkabau
- Silat Tuo - Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah Pariangan, Padang Panjang, tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka "Silat Tuo" di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti harimau, buaya dan kucing.[3]
- Silat Bungo - salah satu aliran silat Minang yang menekankan gerak pada aplikasi seni pencak silat, silat ini bukan untuk bertempur, melainkan untuk peragaaan di acara-acara adat atau acara formal lain.
- Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak - aliran silat keras dan kuat dari Minangkabau, dikembangkan oleh Ulud Bangindo Chatib (1865) dari Kamang (dekat Bukittinggi), Kabupaten Agam, berkembang sampai ke wilayah Sawahlunto. Ada pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang untuk menghadapi gerakan Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari gerakan-gerakan binatang seperti harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas silat jenis ini adalah menyerang disaat lawan akan menyerang. Silat ini menyebar dan berkembang di Malaysia dan terus ke Amerika.
- Silat Kumango - salah satu aliran silat di Minangkabau yang dikembangkan oleh Syeikh Kumango, dari nagari Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.[4]
- Silat Kota Anau - aliran silat daerah Koto Anau, Solok yang merupakan daerah pertahanan Minangkabau pada masa dahulunya yang menghubungkan antara Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir Selatan .
- Silat Pauah (Pauah) - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah silat termuda dan ada yang menganggap merupakan sari atau kompilasi (gabungan) dari hampir semua aliran silat yang ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk berperang, sebab di Pauah, Padang merupakan salah satu basis perjuangan masyarakat Minangkabau melawan penjajah pada masa dahulunya.
- Silat Lintau - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Lintau, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.
- Silat Harimau - salah satu aliran silat di Minangkabau yang menekankan pada permainan bawah.
- Silat Buayo (Buaya) - aliran silat di Minangkabau yang terinspirasi dari gerakan buaya, bermain rendah, aliran ini berkembang di Pesisir Selatan.
- Silat Pangian - awalnya berasal dari wilayah Lintau dan sekitarnya yang dimiliki petinggi kerajaan Minangkabau. Silat ini berkembang di rantau Minangkabau, Kuantan, Provinsi Riau
- Silat Duduk - salah satu aliran silat yang menekankan bermain silat dalam keadaan duduk atau rendah, namun silat duduk bisa juga memiliki pengertian lain, bahwa di sini murid tidak berlatih silat secara fisik, namun mengembangkan nalar dan logika.
- Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
- Silat Buah Tarok - salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal Datuak Rajo Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga dengan Silek Sitaralak Baruah oleh masyarakat di kawasan Maninjau yang dahulunya diajarkan oleh Udo Tunang.
- Silat Pakiah Rabun - berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu (lihat Silat Luncua)
- Silat Gajah Badoroang - berkembang di wilayah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjuang.
- Silat Luncua (Luncur)- yang dikembangkan oleh Pakiah Rabun berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok.
- Silat Gaib - suatu aliran silat yang bisa memainkan gerakan silat milik peguruan orang lain darimana saja.
- Silat Sunua - dari dari Pariaman
- Silat Ulu Ambek dari dari daerah Pariaman.
- Silat Tiang Ampek, termasuk silat tuo yang berkembang keluar dari Batipuh, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar waktu perang Batipuah melawan Belanda setelah perang paderi. Berkembang dulunya di Palembayan, simpang Batuhampar, Piladang, Tanjuang Alam- Agam, Sumarasok, Padang Tarok, Tanjuang Alam-Tanah Datar dan Tabek Patah. Silat tuo ini waktu pengembangan banyak disurau-surau yang guru-guru tuanya pengikut tarikat ( satariah ??? belum pasti, tetapi di dalam doa/tawasul, mereka menyebut Syech Burhanudin/Aba Burhan ) Silat ini bukan silat yang indah gerakannya tetapi silat praktis. Didaerah-daerah yang tersebut di atas cara-cara pengajarannya berbeda-beda;
-
- 1. ada yang silat saja yang urutan-urutannya tergantung guru mengajar , dan
- 2. ada yang diajarkan dikalangan terbatas dengan pelajaran selain silat ,juga agama, adat,pengobatan. silat ini diajarkan sesudah bulan Ramadhan istrahat sebelum Ramadhan (7 x 40 hari atau 9 bulan 10 hari. Silat dengan cara ke dua di atas itu sendiri ada 4 tingkatan:
- (1). Maapa langkah jo sambuik (menghapal langkah dan sambut).
- (2). Manyambuang langkah jo sambuik (menyambung langkah dan sambut)
- (3). Bagaluik. (gelut)
- (4). Maambiak raso (menyambil rasa, kira-kira sama dengan silat ghaib) tingkat empat ini babiliak ketek (murid terpilih diajar khusus) dalam ilmu bathin (gumam bathin). Saat ini perguruan ini sudah jarang terdengar karena umum tumbuh dilingkungan terbatas.
- Silat Balubuih, Silat yang dikembangkan oleh Syech Balubuih dinegri Balubuih kabupaten Lima Puluh Kota. Syech Balubuih dan Syech Kumango pernah sama-sama menimba ilmu agama dan tarikat kepada Syech Abdurahman di Batu Ampar kabupaten Lima Puluh Kota (dulunya dinamakan Luhak Lima Puluh Koto.
- Silat Sungai Patai, Silat yang berkembang di Nagari Sungai Patai Tanah Datar.
- Silat Lintau, Berasal dari daerah Lintau Buo Kab.Tanah Datar, Sumatera Barat. Silat ini merupakan silat yang terkenal di Minangkabau, dengan dasar Lahkah Ompek (Langkah Empat) dan ada juga dengan Langkah Duo Boleh(Dua Belas). Silat lintau memili guru silat di hampir 9 koto (daerah) di lintau yang masing-masingnya memiliki gaya tersendiri namun tetap berdasarkan langkah yang sama.
Riau-Siak
- Perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa - Ilmu – ilmu yang dipelajarinya adalah Ilmu Agama Islam serta Ilmu Pencak Silat Aliran Pengian dan Ilmu Pencak Silat Aliran Minangkabau serta Ilmu Pencak Silat Aliran Gerak Pengelat yang dijaga keasliannya walaupun sudah mengalami perubahan sesuai keadaan zaman. Bertitik tolak dari sisi dan jiwa amanat sang guru kepada putranya yaitu Tengku Fuad Al – Zakiyat Azhar di suatu senja latihan. Berbekal ilmu pencak silat & agama yang diperoleh langsung dari guru – gurunya dan setelah mendapat mandat secara gaib ( berupa bayang bayang ) dari ayahandanya Datuk Panglima Bahroem Azhar, yang isinya iyalah : “ ……. Saat ini aku merasa ada harapan meneruskan ilmu yang kumiliki ini kepadamu. Akan tetapi bukan berarti sampai di sini tugasmu ! Mulai saat ini kita harus memberanikan diri mengamalkan ilmu tersebut demi kepentingan orang banyak. Artinya, ilmu ini tidak hanya diturunkan kepada keluarga saja, melainkan dikembangkan juga untuk kepentingan masyarakat ….. “ Sejak itu, disusunlah suatu bentuk organisasi yang merupakan wadah keanggotaan dengan nama Perguruan Pencak Silat MUTIARA PANCA RASA , dengan Doktrin Perguruan yaitu MUTIARA PANCA RASA, yang merupakan kepanjangan dari : Menyerang Tanpa Tentara, Berperang Tanpa Senjata, Menang Tanpa Pujian, Berjuang Lillahi taa’lla Yang bermaknanya iyalah : Jadilah dirimu Engkau adalah dirimu sendiri. Dan takut kepada ALLAH, selalu Waspada serta ingat “ Diatas Langit Masih Ada Langit “ Artinya : “ Kalau Ada Orang Yang Mengaku Pandai Masih Ada Orang Yang Lebih Pandai lagi “.
Aliran dan perguruan di luar negeri
Amerika Serikat
- Pukulan Pentjak Silat Serak (atau Sera) - ditemukan oleh Pak Sera dari suku Badui dan dikembangkan oleh Mas Roen dan Mas Djoet. Victor de Thouars mengajarkan Pukulan Sera di area Los Angeles
- Soempat Silat - didirikan oleh Pak Tisari Majoeki, pengembang tongkat rotan bergaris, yang aliran silat keturunannya dilanjutkan oleh Maha Guru "Pak Vic" Victor de Thouars
- ODF Silat - didirikan oleh Maha Guru "Pak Vic" de Thouars, dibangun untuk Hukum Pelaksanaan, khususnya serangan langsung dari pisau terbuka
- Tongkat Silat - didirikan Maha Guru "Pak Vic" de Thouars pada 1957, dengan pengaruh Silat Soempat dan Serak (Sera)
- Bukti Negara - aliran modern dan modifikasi Sera yang didesain oleh keturunan pemilik Sera, Pendekar Paul de Thouars. Nama Bukti Negara berarti "pemberian kepada bangsa," merefleksikan rasa terima kasih Pendekar Paul de Thouars pada Amerika Serikat semua yang diberikannya. Karena banyak pembatasan sistem induk Sera, Pendekar de Thouars memodifikasi Sera untuk membentuk Bukti Negara agar menampakkan bertambahnya perasaan pada seni
- Kuntao Silat - menggabungkan Kuntao dan Silat, seperti diajarkan Pendekar Willem de Thouars
- Pukulan Cimande Pusaka - aliran Silat Cimande yang diturunkan dari Mas Jut, diajarkan oleh Pendekar William Sanders. Aliran ini termasuk seni asli Embah Kajir (Kahir) dari desa Tarik Kolot
- Persatuan Pencak Silat Inti Ombak - aliran pencak silat Madura dan Mataram (Yogyakarta), dan di lestarikan oleh Guru Daniel Prasetya yang juga merupakan saudara sepadepokan dengan Pusaka Sakti Mataram lakutama
Eropa
- Perisai Diri
- Silat Cimande yang tersebar di Prancis, Belanda dan Belgium
- Gerak Ilham
- Saudara Kaum di Perancis, mengajarkan silat Minangkabau dan silat dari Tanah Sunda
- Pandeka Mihar G=Sentak di Austria, mengajarkan silat dari Minangkabau
Filipina
- Maphilindo Silat – aliran silat yang didirikan oleh Dan Inosanto untuk menghormati guru silatnya. Tersusun dari aliran silat Malaysia (Ma), Philippines (Phil) dan Indonesia (Indo)
Malaysia
Semenanjung Malaysia- Gayung Malaysia - salah satu dari 4 perguruan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
- Silat Cekak – merupakan tipe silat bertahan, sebab memakai 99% teknik bertahan dan hanya 1% teknik menyerang. Merupakan salah satu dari 4 padepokan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
- Silat Lincah - salah satu dari 4 padepokan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
- Pencak Silat Melayu Asli (PSMA) Spring12 - Sebelum Merdeka dikenali sebagai Pencak Silat Melayu Asli. Terdiri daripada 6 Peringkat latihan yang diasaskan oleh Arwah Guru Bojeng Bin Sham yang menuntut dari pakciknya iaitu HJ Jeraei. Hj Jeraei belajar di Kampung Dagang Sambas, Kalimantan Indonesia dan merupakan anak murid harapan Guru Wanita tersebut. Sekarang PSMA Spring12 telah mempunyai hampir 20,000 orang ahli di seluruh Sarawak.
Thailand
- Seni Gayung Fatani – aliran silat Malaysia berasal dari Provinsi Pattani di Thailand Selatan. Salah satu dari 4 perguruan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
Timor Leste

Asal Usul dan
Cikal Bakal
Kota Surabaya
PENELITI
dan beberapa ahli sejarah, mengungkapkan, dulu Surabaya ini adalah
muara sungai dan terbentuk oleh gugusan kepulauan. Muara Sungai Kali
Brantas dengan anaknya Kali Surabaya masih di Wonokromo. Sedangkan
Surabaya sekarang merupakan pulau-pulau kecil yang terjadi akibat lumpur
yang hanyut dari letusan Gunung Kelud. Namun, lama-kelamaan terus
terjadi pendangkalan di muara sungai yang terletak di Selat Madura ini.
Akibat
sedimen yang terus bertambah, endapan lumpur semakin meninggi, sehingga
selat-selat yang terletak di antara gugus pulau-pulau kecil itu
menyempit. Di antara pulau-pulau kecil itu banyak yang menyatu,
sementara ada pula selat di antara pulau-pulau kecil itupun berubah
menjadi anak sungai atau kali.
Kejadian
yang unik itu ditopang pula dengan proses tektonik. Permukaan daratan
Surabaya naik 5 sampai 8 centimeter per-abad. Sementara itu daratan atau
garis pantai bertambah ke arah laut rata-rata 7,5 centimeter per-tahun.
Dalam
catatan sejarah, Gunung Kelud rata-rata meletus setiap 15 tahun sekali.
Memang, apabila Kelud meletus, dua wilayah yang menjadi sasaran utama,
yaitu Blitar dan Kediri. Tetapi, karena Sungai kali Brantas mengalir
dari arah Kediri sampai ke Surabaya, maka semburan gunung yang membawa
lava, lahar dan lumpur itu hanyut sampai ke muara sungai. Selain membuat
pendangkalan di badan sungai, endapan terbanyak justru di muaranya
Selat Madura, yaitu Surabaya dan Sidoarjo.
Data
yang berhasil dicatat dari Proyek Penanggulangan Bencana Alam Gunung
Kelud, secara berturut-turut Gunung Kelud meletus tahun 1311, 1334,
1376, 1385, 1395, 1411, 1451, 1462, 1481, 1586, 1752, 1771, 1811, 1826,
1835, 1848, 1851, 1864, 1901, 1919, 1951, 1966, 1990 dan 2005.
Sebagai
contoh, letusan tahun 1966 dan 1990, tidak kurang satu kali letusan
memuntahkan lahar 28 juta meter kubik. Lahar yang dimuntahkan itu,
selain menimbun kawasan di sekitar gunung, juga mengalir di lereng
gunung terus ke sungai. Lahar yang berubah menjadi pasir dan lumpur itu
mengalir melalui Sungai Kali Brantas hingga muara. Akibat yang terjadi,
juga mendangkalkan permukaan sungai, mempersempit lebar sungai dan
menambah endapan di muara sungai, laut di Selat Madura.
Begitulah
asal-usul dan cikal-bakal kejadian daratan di muara Kali Surabaya,
sehingga daerah yang semula bernama Junggaluh atau Ujunggaluh atau
Hujunggaluh, kemudian bernama Surabaya. Tidaklah mengherankan, kalau
sampai sekarang Surabaya berada di dataran rendah dan terletak pada
ketinggian hanya 0 sampai 6 meter di atas permukaan laut. Jadi, kalau
Surabaya banjir atau pasang naik mencapai bibir daratan, tidak perlu
heran dan sebenarnya tidak perlu dirisaukan.
Dari gugus pulau-pulau
kecil yang disebut pulo di muara sungai Kalimas yang berinduk ke sungai
Kali Brantas itu, ada selat-selat yang dulu diberi nama kali. Jadi
tidaklah mengherankan ada nama tempat di Surabaya ini yang disebut pulo
dan kali. Di sini pola hidup dan kehidupan warga asli adalah memancing
dan berburu. Rumah-rumah penduduk kampung asli Surabaya dulunya berada
di atas tiang dan di atas permukaan air, sebagaimana umumnya permukiman
pantai.
Seiring
dengan perkembangan ruang dan waktu, pola kehidupan berubah. Kehidupan
di dunia pantai yang berubah menjadi pelabuhan itulah yang mendorong
terjadinya kegiatan kemaritiman. Dunia maritim ini saling tunjang dengan
perdagangan dan industri. Inilah ciri khas Surabaya pada awalnya, yang
kemudian berkembang ke arah pendidikan, budaya dan pariwisata seperti
sekarang ini.
Sebagai
wilayah berada di muara sungai yang berkembang menjadi pelabuhan,
keberadaannya diakui oleh pemerintah penjajah Belanda di awal abad ke
16. Evolusi menjadi kota besar mulai terjadi setelah dilakukan pemetaan
wilayah oleh Muller tahun 1746. Pemetaan wilayah Surabaya itu atas
perintah Gubernur Jenderal Belanda wilayah Hindia Belanda yang mendarat
11 April 1746 di utara Surabaya.
Awalnya
luas kota Surabaya yang secara otonom diserahkan oleh Gubernur Jenderal
Hindia Belanda saat pembentukan kota 1 April 1906 di bawah pemerintahan
walikota (burgermeester), sekitar 5.170 hektar atau 51,70 kilometer per-segi.
Setelah
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tahun 1945, Pemerintahan Kota
Surabaya dikukuhkan dengan Undang-undang No.22 tahun 1948 dengan luas
wilayah 67,20 kilometer per-segi atau 6.720 hektar.
Kemudian
terjadi perluasan kota dengan penambahan wilayah dari lima kecamatan
dari Kabupaten Surabaya (sekarang bernama Kabupaten Gresik). Luas kota
bertambah 15.461,124 hektar atau 15,46 kelometer persegi, sehingga luas
kota Surabaya menjadi 22.181,12 hektar atau 221,18 kilometer per-segi.
Entah
apa dasarnya, setelah tahun 1965 pada keterangan dan dalam buku agenda
resmi Pemerintahan Kota Surabaya terjadi perubahan luas wilayah Kota
Besar Surabaya menjadi 29.178 hektar
Sejak tahun 1992, berdasarkan pemotretan udara, ternyata luas Surabaya 32.636,68 hektar.
Memang,
begitulah kenyataannya, konon hingga sekarang, luas daratan kota
Surabaya terus bertambah. Dinas Tatakota Pemkot Surabaya, Senin, 12 Mei
2003, pernah mengungkap pertambahan luas daratan itu disebabkan lumpur
yang hanyut ke muara sungai, terutama di hilir Kali Jagir sampai daerah
Wonorejo. Akibatnya, selain muara sungai menyempit, juga semakin
dangkalnya laut di muara sungai, bahkan menimbulkan tanah oloran baru.
Kalau
kita amati dan kita cermat melakukan jalan keliling kota, pertambahan
daratan Surabaya itu, juga akibat kegiatan reklamasi pantai dan
pengurukann laut. Kegiatan yang dilakukan pihak swasta ini, pertama di
daerah pertambakan, pembangunan perumahan di pinggir pantai serta
perluasan daratan yang dilakukan pengelola Pantai Ria Kenjeran.
Kalau
dalam buku agenda tahun 1980-an, luas Surabaya tertulis 29 ribu hektar.
Kemudian pada tahun 1990-an dari hasil pemotretan udara, luas Kota
Surabaya 32,63 ribu hektar. Namun, di tahun 2003, Kepala Dinas Tatakota
Pemkot Surabaya Ir.Erlina Soemartomo (waktu itu) menyebut luas Kota
Surabaya, 35 ribu hektar lebih. Kendati demikian, pada buku kerja
(agenda) resmi terbitan Pemkot Surabaya tahun 2002, 2003, 2004, 2005 dan
2006, luas wilayah kota Surabaya tetap dicetak 326,37 km2 atau 32,63
ribu hektar lebih.
Tutur Tinular
Kembali
cerita tentang kapan Surabaya mulai disebut dan mulai ada, atau “lahir”
, versinya macam-macam. Dalam cerita lama, seperti yang terdapat, dalam
buku Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Timur yang diterbitkan Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977, ada
dongeng tentang Surabaya.
Selain
dongeng, juga ada cerita dari cerita yang disampaikan secara
berkesinambungan dari nenek moyang kepada kakek, dari kakek atau nenek
kepada ayah dan ibu, kemudian dari ibu kepada anak dan cucu, terus pula
kepada cicit dan buyut, begitu seterusnya sampai sekarang ini. Kalau
boleh dikatakan seperti tutur tinular, yakni penuturan yang
kemudian ditularkan atau disebarluaskan kepada generasi berikutnya Tentu
cerita dan cerita itu sudah tidak orisinal lagi, dipoles di sana-sini,
bahkan ditaburi bumbu penyedap, sehingga rasanya menjadi asyik.
Surabaya
yang dulunya hutan belantara di muara sungai Kali Brantas, kemudian
melahirkan sungai yang berasal dari selat-selat yang terdapat dari tanah
oloran yang kemudian menjadi pulau. Sungai-sungai itu tidak kurang dari
50 sungai yang disebut kali. Mulai dari kali yang cukup besar, yakni
Kali Surabaya dari Mojokerto sampai Gunungsari. Kemudian, terpecah
menjadi dua kali yang agak besar, Kali Mas yang mengalir dari Wonokromo
ke arah Tanjung Perak.
Setelah
Surabaya berkembang menjadi kota, sering terjadi banjir dalam kota.
Untuk mengatasi banjir itu, tahun 1896, Pemerintah Kolonial Hindia
Belanda membuat “sungai” atau “kanal” lurus dari kali Surabaya menuju
arah Rungkut. Dulu, daerah yang dikenal dengan Pacekan terdapat
bendungan yang sekaligus dimanfaatkan untuk proyek penjernihan air untuk
PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Waktu itu, sumber air minum
Surabaya berasal dari Umbulan di pasuruan. Untuk penghematan biaya, maka
dibangunlah instalasi penjernihan air di Pacekan itu, dengan nama
Instalasi Ngagel.
Ada
lagi Kali Anak yang mengalir ke arah perbatasan Surabaya-Gresik. Dan,
sisanya, kali-kali yang kecil, seperti: Kali Asin, Kali Sosok, Kali
Pegirian, Kali Kundang, Kali Ondo, Kali Rungkut, Kali Waron, Kali
Kepiting, Kali Judan, Kali Mir, Kali Dami, Kali Lom, Kali Deres, Kali
Jagir, Kali Wonorejo dan masih puluhan kali lagi yang kecil-kecil.
Sebagai
muara sungai besar, di muara itu mengendaplah lumpur, apalagi
berulangkali lumpur letusan Gunung Kelud, hanyut ke muara dan membentuk
pulau-pulau. Dari berbagai pulau yang merupakan kepulauan itu, lahirlah
Surabaya. Pulau-pulau itu memang tidak begitu menonjol, kecuali Pulau
Wonokromo dan Pulau Domas. Sedangkan yang lainnya berbentuk rawa dan
danau-danau kecil yang disebut kedung, serta sebagian dijadikan tambak.
Ada lagi yang masih berbentuk karang.
Maka,
tidak heran kalau di seantero Kota Surabaya saat ini nama tempat diawali
dengan nama kedung, tambak dan karang. Contoh, Tambaksari, Tambakasri,
Tambakoso Wilangun, Tambakbayan, Tambakjati, Tambakrejo, Tambakmadu,
Kedungdoro, Kedungsari, Kedungasem, Kedung Baruk, Kedung klinter,
Kedungsroko, Kedungcowek, Kedungmangu, Karangmenjangan, Karangasem,
Karangrejo, Karang Tembok, Karanggayam dan lain-lain.
Juga
ada yang berbentuk tegal, seperti Tegalsari. Konon di Tegalsari atau
daerah Surabayan inilah cikal-bakal penduduk daratan Surabaya yang
kemudian berkembang sampai ke daerah Bubutan dan sekitar yang kemudian
menjadi pusat pemerintahan Adipati Surabaya.
Asal Nama Surabaya
Pada
umumnya, masyarakat Kota Surabaya menyebut asal nama Surabaya adalah
dari untaian kata Sura dan Baya atau lebih popular dengan sebutan Sura ing Baya, dibaca Suro ing Boyo. Paduan dua kata itu berarti “berani menghadapi tantangan”.
Namun
berdasarkan filosofi kehidupan, warga Surabaya yang hidup di wilayah
pantai menggambarkan dua perjuangan hidup antara darat dan laut. Di dua
alam ini ada dua penguasa dengan habitat bertetangga yang berbeda,
tetapi dapat bertemu di muara sungai. Dua makhluk itu adalah ikan Sura (Suro) dan Buaya (Boyo).
Perlambang
kehidupan darat dan laut itu, sekaligus memberikan gambaran tentang
warga Surabaya yang dapat menyatu, walaupun asalnya berbeda. Begitu
pulalah warga Surabaya ini, mereka berasal dari berbagai suku, etnis dan
ras, namun dapat hidup rukun dalam bermasyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan, ejaan nama Surabaya awalnya adalah: Curabhaya. Tulisan ini di antaranya ditemukan pada prasasti Trowulan I dari tahun Caka 1280 atau 1358 M. Dalam prasasti itu tertulis Curabhaya termasuk kelompok desa di tepi sungai sebagai tempat penambangan yang dahulu sudah ada (nadira pradeca nguni kalanyang ajnahaji pracasti).
Nama Surabaya muncul dalam kakawin Negarakartagama tahun 1365 M. Pada bait 5 disebutkan: Yen ring Janggala lok sabha n rpati ring Surabhaya terus ke Buwun. Artinya: Jika di Jenggala ke laut, raja tinggal di Surabaya terus ke Buwun.
Cerita
lain menyebutkan Surabaya semula berasal dari Junggaluh, Ujunggaluh
atau Hujunggaluh. Ini, terungkap pada pemerintahan Adipati Jayengrono.
Kerabat kerajaan Mojopahit ini diberi kekuasaan oleh Raden Wijaya untuk
memerintah di Ujunggaluh. Di bawah pemerintahan Jayengrono, perkembangan
pesat Ujunggaluh sebagai pelabuhan pantai terus manarik perhatian
bangsa lain untuk berniaga di sini.
Suatu
keanehan, ternyata sejarah Surabaya ini terputus-putus. Kalau sebelumnya
Surabaya dianggap sebagai penjelmaan dari Hujunggaluh atau Ujunggaluh,
namun belum satupun ahli sejarah menemukan sejak kapan nama Hujunggaluh
itu “hilang” dan kemudian sejak kapan pula nama Surabaya, benar-benar
mulai dipakai sebagai pengganti Hujunggaluh. Perkiraan sementara,
hilangnya nama Hujunggaluh itu pada abad ke-14.
Mitos Cura-bhaya
Ada lagi sumber lain
yang mengungkap tentang asal-usul nama Surabaya. Buku kecil yang
diterbitkan PN.Balai Pustaka tahun 1983, tulisan Soenarto Timoer,
mengungkap cerita rakyat sebagai sumber penelitian sejarah. Bukunya
berjudul: Menjelajahi Jaman Bahari Indonesia “Mitos Cura-Bhaya”.
Dari tulisan sepanjang 61 halaman itu, Soenarto Timoer membuat
kesimpulan, bahwa hari jadi Surabaya harus dicari antara tahun-tahun
1334, saat meletusnya Gunung Kelud dan tahun 1352 saat kunjungan Raja
Hayam Wuruk ke Surabhaya (sesuai Nagarakrtagama, pupuh XVII:5).
Surabaya tidak bisa
dilepaskan dari nama semula Hujunggaluh, karena perubahan nama
menunjukkan adanya suatu motif. Motif dapat pula menunjukkan perkiraan
kapan perubahan itu terjadi. Bahwa Hujunggaluh itu adalah Surabaya yang
sekarang dapat diteliti dan ditelusuri berdasarkan makna namanya, lokasi
dan arti kedudukannya dalam percaturan negara.
Ditilik dari makna,
nama “Hujung” atau ujung tanah yang menjorok ke laut, yakni tanjung,
dapat dipastikan wilayah ini berada di pantai. “Galuh” artinya emas.
Dalam bahasa Jawa tukang emas dan pengrajin perak disebut: Wong anggaluh atau kemasan seperti tercantum dalam kamus Juynboll dan Mardiwarsito. Dalam purbacaraka galuh sama artinya dengan perak.
Hujunggaluh atau Hujung
Emas, bisa disebut pula sebagai Hujung Perak, dan kemudian menjadi
“Tanjung Perak” yang terletak di muara sungai atau Kali Emas (Kalimas).
Nah, bisa jadi Tanjung Perak sekarang itulah yang dulu bernama Hujung
galuh.
Dilihat dari lokasi Surabaya sekarang, berdasarkan prasasti Klagen, lokasi Hujunggaluh itu sebagai jalabuhan.
Artinya, tempat bertemu para pedagang lokal dan antarpulau yang
melakukan bongkarmuat barang dengan perahu. Diperkirakan, kampung
Galuhan sekarang yang ada di Jalan Pawiyatan Surabaya, itulah
Hujunggaluh, Di sini ada nama kampung Tembok. Konon tembok itulah yang
membatasi laut dengan daratan.
Tinjauan berdasar arti kedudukannya, pada tahun 905, Hujunggaluh tempat kedudukan “parujar i sirikan” (prasati Raja Balitung, Randusari, Klaten). Parujar
adalah wali daerah setingkat bupati. Bisa diartikan, bahwa Hujunggaluh
pernah menjadi ibukota sebuah daerah setingkat kabupaten, satu eselon di
bawah kedudukan “raka i sirikan”, pejabat agung kerajaan setelah raja.
Nah,
sejak kapan Hujunggaluh berubah menjadi Surabaya? Mamang, perubahan nama
tidak sama dengan penggantian tanggal lahir atau hari jadi. Namun,
hingga sekarang belum ada satupun prasasti atau data otentik yang resmi
menyebut perubahan nama Hujunggaluh menjadi Surabaya.
Mitos dan mistis sejak lama mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk di Pulau Jawa. Maka mitos Cura-bhaya
yang dikaitkan dengan nama Surabaya sekarang ini tentunya dapat
dihubungkan pula dengan mitologi dalam mencari hari jadi Surabaya.
Perubahan nama dari Hujunggaluh menjadi Surabaya dapat direkonstruksi
dari berbagai sudut pandang.
Bencana alam meletusnya
gunung Kelud tahun 1334 membawa korban cukup banyak. Peristiwa itu
mengakibatkan terjadinya perubahan di muara kali Brantas dengan anaknya
Kalimas. Garis pantai Hujunggaluh bergeser ke utara. Timbul anggapan
pikiran mistis yang mengingatkan kembali kepada pertarungan penguasa
lautan, yakni ikan hiu yang bernama cura, melawan penguasa darat, buaya (bhaya).
Dalam dunia mistis kemudian menjadi mitos, bahwa untuk menghentikan
pertikaian antara penguasa laut dengan darat itu, maka digabungkan
namanya dalam satu kata Cura-bhaya atau sekarang Surabaya.
Mitos ikan dengan buaya
ini sudah ada pada abad XII-XIII, sebagai pengaruh ajaran Budha
Mahayana melalui cerita Kuntjarakarna. Reliefnya terpahat di dinding gua
Selamangleng, Gunung Klotok, Kediri.
Bagaimanapun juga,
mitos ikan dan buaya yang sekarang menjadi lambang Kota Surabaya,
hanyalah merupakan sepercik versi lokal, tulis Soenarto Timoer. Jadi
mitos cura-bhaya, hanya berlaku di Hujunggaluh. Cura-bhaya adalah nama baru pengganti Hujunggaluh sebagai wujud pujian kepada sang Cura mwang Bhaya yang menguasai lautan dan daratan.
Asal-usul Penduduk
Penduduk
Surabaya boleh dikatakan berasal dari pendatang. Para pendatang mulai
menatap dan mendirikan perkampungan di sekitar pelabuhan dan berkembang
sampai ke darat, terutama di pinggir Sungai Kalimas yang merupakan anak
Sungai Kali Brantas. Lama kelamaan, nama Ujunggaluh mulai dilupakan, dan
namanya berubah menjadi Surabaya di bawah pemerintahan Adipati
Jayengrono. Pusat Pemerintahan Adipati Jeyangrono ini diperkirakan di
sekitar Kramat Gantung, Bubutan dan Alun-alun Contong saat ini.
Ada
temuan sejarah yang mencantumkan pada abad ke-15, bahwa waktu itu di
Surabaya sudah terjadi kehidupan yang cukup ramai. Tidak kurang 1.000
(seribu) KK (Kepala Keluarga) bermukim di Surabaya. Orang Surabaya yang
dicatat pada data itu umumnya keluarga kaya yang bertempat tinggal di
sekitar pelabuhan. Mereka melakukan kegiatan bisnis dan usaha jasa di
pelabuhan.
Dari
hari ke hari penduduk Surabaya terus bertambah, para pendatang yang
menetap di Surabaya umumnya datang melalui laut. Ada yang berasal dari
Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Sumetera. Di samping ada yang berasal
dari daratan Jawa datang terbanyak melalui sungai Kali Brantas dan jalan
darat melewati hutan. Tidak hanya itu, para pelaut itu juga banyak yang
berasal dari Cina, India dan Arab, serta Eropa.
Warga
pendatang di Surabaya itu, hidup berkelompok. Misalnya, mereka yang
berasal dari Madura, Kalimantan, Sulawesi atau suku Melayu dari
Sumatera, di samping bermukim di pantai, juga banyak yang membangun
perumahan di daerah Pabean dan Pegirian. Sedangkan pendatang dari ras
Arab banyak bermukim di sekitar Masjid Ampel.
Etnis
Cina menempati kawasan Kembang Jepun, Bongkaran dan sekitarnya. Ini
terkait dengan dermaga pelabuhan waktu itu berada di sungai Kalimas, di
sekitar Jembatan Merah sekarang. Jumlah warga pendatang terus-menerus
terjadi, akibat semakin pesatnya kegiatan dagang dan perkembangan budaya
di Surabaya.
Pengikut Sunan Ampel
Khusus
masyarakat di sekitar Ampel, sebagian besar adalah rombongan yang ikut
bersama Sunan Ampel dari wilayah Mojopahit pada abad 14. Berdasarkan Babad Ngampeldenta,
Sunan Ampel melakukan aktivitas di Surabaya sekitar tahun 1331 M hingga
1400 M. Jumlah rombongan Sunan Ampel itu berkisar antara 800 hingga
1.000 keluarga.
Dalam buku Oud Soerabaia (1931) karangan GH von Faber, halaman 288 dinyatakan Raden Rahmat pindah bersama 3.000 keluarga (drieduezend huisgezinnen}
Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java (1817), halaman 117 menulis saat kepindahan Raden Rahmad dari keraton Majapahit ke Ampel, ia disertai 3.000 keluarga (three thousand families). Sementara itu menurut Babad Ngampel Denta, jumlah orang yang boyongan bersama Raden Rahmat ke Ampel Surabaya sebanyak 800 keluarga (sun paringi loenggoeh domas). “Domas” menurut S.Prawiroatmodjo dalam buku Bausastra Jawa – Indonesia (1981) artinya delapan ratus.
Sejak
berdirinya permukiman di Surabaya, pertumbuhan penduduk berkembang cukup
pesat. Ada yang datang melalui laut maupun transportasi melalui sungai.
Umumnya yang melewati sungai adalah warga yang datang dari arah Blitar,
Madiun, Tulungagung, Kediri dan lain-lainnya. Mojokerto yang merupakan
pusat kerajaan Majapahit, menjadikan Surabaya sebagai pelabuhan lautnya.
Mereka mendirikan permukiman di sepanjang Kalimas, anak Kali Brantas
yang dijadikan poros lalulintas utama saat itu. Kemudian menyebar sampai
ke Keputran, Kaliasin, Kedungdoro, Kampung Malang, Surabayan dan
Tegalsari.
Setelah
koloni dagang dari Eropa yang dimotori bangsa Portugis, Spanyol dan
Belanda datang dan menetap di Surabaya, di tahun 1500-an, mereka
mendirikan gudang dan tempat tinggal di sekitar pusat pemerintahan
Adipati Surabaya, yakni di sekitar Alun-alun Contong, Bubutan,
Gemblongan, Blauran, Pasar Besar dan wilayah sekitarnya.
Belanda
yang merupakan koloni dagang rempah-rempah terbesar saat itu, mulai
membentuk pemerintahan. Tanpa disadari oleh Bangsa Indonesia, Belanda
mulai mencengkeramkan “kukunya” di Bumi Pertiwi ini sebagai penjajah.
Termasuk di Surabaya.
Jumlah Penduduk
Ketika
pemerintahan kota pertama kali dibentuk tanggal 1 April 1906, penduduk
Kota Surabaya berjumlah 150 ribu orang lebih. Limabelas tahun kemudian,
dalam cacah jiwa atau sensus penduduk tahun 1920, penduduk Surabaya
tercatat 192.180 orang. Sepuluh tahun kemudian pada sensus penduduk
tahun 1930, warga Kota Surabaya sudah berkembang menjadi 341.675 orang.
Pada zaman Jepang, di bulan September 1943 diselenggarakan cacah jiwa (sensus penduduk) Kota Surabaya (Surabaya Syi). Jumlah penduduk Surabaya waktu itu tercatat 518.729 orang.
Dalam
sensus penduduk tahun 1961 tercatat resmi 1.007.945 jiwa dan tahun 1971
naik lagi menjadi 1.556.255 jiwa. Tahun 1980 penduduk resmi yang
terdaftar sebagai penduduk Surabaya berkembang menjadi 2.027.913 jiwa
dan tahun 1990 naik menjadi 2.473.272 jiwa.
Anehnya, data dari
Dinas Kependudukan Kota Surabaya yang dikeluarkan pada bulan Mei 2004,
seolah-olah jumlah penduduk Surabaya dari tahun 1990 hingga tahun 1999
“berkurang”. Padahal ini tidak mungkin, justru sebaliknya. Manakah data
kependudukan yang akurat? Mustahil penduduk Surabaya berkurang, yang
pasti, penduduk Surabaya terus bertambah.
Data
resmi yang disajikan memang begitu kenyataannya. Tahun 1999 penduduk
Surabaya tercatat 2.406.944 jiwa. Tahun 2000 sebanyak 2.443.558 jiwa,
tahun 2001 bertambah jadi 2.473.461 jiwa, tahun 2002 naik lagi jadi
2.504.128 jiwa dan akhir tahun 2003 menjadi 2.656.420 jiwa. Data pada
akhir April 2004, warga kota Surabaya berjumlah 2.659.566 jiwa.
Data
inipun dikutip oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berikutnya,
yakni saat dikepalai oleh Drs.H.Hartojo. Sama dengan sebelumnya, sensus
penduduk tahun 2000, penduduk Surabaya berjumlah 2.443.558 orang.
Secara
rinci, dinas kependudukan dalam buku Informasi Kependudukan Kota
Surabaya tahun 2004 berturut-turut disebutkan, penduduk Surabaya tahun
2001 sebanyak: 2.473.461 orang, tahun 2002 bertambah jadi: 2.504.128,
tahun 2003 tambah lagi menjadi: 2.656.420 orang dan tahun 2004 menjadi:
2.859.655 orang.
Tahun
2006 hingga Agustus, tercatat jumlah penduduk Surabaya: 2.987.456 orang.
Pada awal tahun 2007 diperkirakan sudah mencapai 3,3 juta orang.
Dari
BPS (Biro Pusat Statistik) lain lagi. Tahun 1992 penduduk Surabaya
berjumlah 2.259.283 jiwa, kemudian tahun berikutnya ditulis sebagai
berikut: 1993 (2.286359 jiwa), 1994 (2.306.474 jiwa), 1995 (2.339.335
jiwa), 1996 (2.347.520 jiwa), 1997 (2.356.487 jiwa), 1998 (2.373.282
jiwa), 1999 (2.407.146 jiwa), 2000 (2.444.956 jiwa), 2001 (2.599.512
jiwa).
Data tentang jumlah penduduk Kota Surabaya, dalam “Resume”
RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Surabaya yang diterbitkan Badan
Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, berbeda lagi.
Penduduk Surabaya tahun 2001 hingga 2005, kemudian proyeksi penduduk Surabaya tahun 2006 hingga 2013 adalah sebagai berikut:
Tahun
2001 (2.452.222 jiwa), 2002 (2.471.557 jiwa), 2003 (2.485.761 jiwa),
2004 (2.509.833 jiwa), 2005 (2.528.777 jiwa). Proyeksi tahun 2006
(2.547.586 jiwa), 2007 (2.566.257 jiwa), 2008 (2.584.894 jiwa), 2009
(2.603.258 jiwa), 2010 (2.621.558 jiwa), 2011 (2.639.724 jiwa), 2012
(2.657.766 jiwa) dan tahun 2013 (2.675.671 jiwa).
Umumnya
para pejabat dan politisi di Surabaya dewasa ini menyebut angka
rata-rata penduduk Surabaya adalah sekitar 3 juta jiwa lebih.
Di
samping penduduk tetap, ada penduduk tetap tetapi tidak terdaftar. Di
kota Surabaya juga bermukim penduduk musiman. Akhir 2008 jumlahnya
mencapai 20 ribu jiwa. Kecuali itu, sebagai sebuah kota dengan kegiatan
ekonomi dan pemerintahan di berbagai sektor, ada penduduk siang dan
penduduk malam. Penduduk pada siang hari di bisa mencapai 5 sampai 6
juta jiwa. Pada malam hari, penduduk Surabaya sebagian besar pulang dan
tidur di Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Lamongan, Bangkalan, Pasuruan,
bahkan di Malang***
